Bismillahirrahmanirrahim~

Bismillahirrahmanirrahim~

Sabtu, 27 Ogos 2011

LailatuR qADAr taNda Allah mENgasihani kitA~

   Salah satu keagungan,keistimewaan dan kemuliaan Ramadan ialah satu malam penuh berkat yang lebih baik daripada seribu bulan.Malam yang muncul pada 10 hari terakhir Ramadan itu lebih baik dikenali sebagai Lailatur Qadar.
  Rasulullah saw sendiri memohon kepada ALLAH agar malam bersejarah yang penuh hikmah itu menemuinya.
 Dalam hal ini Rasulullah saw pernah bersabda bermaksud: "Sesungguhnya bulan ini (Ramadan)datang kepada kamu,dalamnya ada malam dimana amalan ibadah yg dilakukan pada malam itu lebih baik dan lebih besar ganjarannya daripada daripada amalan selama seribu bulan.Sesiapa yang kehilangan malam itu,sesungguhnya dia kehilangan semua kebaikan.Dan tidak akan kehilangan semua perkara itu,kecuali orang yang diharamakn(tidak mendapat petunjuk)daripada Allah."(Hadis Riwayat Ibnu Majah)
   Dalam satu hadis lain,Rasulullah Saw bersabda maksudnya:Sesiapa yang beribadah pada Lailaturqadar dengan penuh keimanancdan pengharapan kepada keredhaan Ilahi,nescaya dia akan diampuni segala dosanya yg lampau."(Hadis Riwayat Muslim)
   Keistimewaan Lailaturqadar diserikan lagi penurunan wahyu al-Quran untuk pertama kalinya kepada Rasulullah sewaktu baginda berada di Gua Hira.
   Antaranya firmannya Allah bermaksud:Sesungguhnya Kami menurunkan (al-Quran)ini pada LailaturQadar.Dan  apa jalannya kamu dapat mengetahui apa dia kebesaran Lailatur Qadar" Lailatur Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.Pada malam itu,turun malaikat dan jibril dengan izin Tuhan mereka kerana membawa segala perkara (yang ditakdirkan berlakunya pada tahun berikut).Sejahteralah malam yang berkat itu hingga terbit fajar."(Surah Al-Qadr,ayat 1-5).Jelas daripada mafhum ayat suci di atas bahawa Lailatur Qadar akan muncul pada setiap ramadan sebagai anugerah llahi dan rahmat Allah yang hanya dikhususkan kepada umat nabi Muhammad.
  Ulama bersepakat bahawa lailatur qadar berlaku pada Ramadan.Begitu juga bersepakat malam itu pada 10 malam terakhir Ramadan.
  Walau apapun harinya,yamg pentingnya pada malam itu Allah menurunkan rahmat,limpahan kurnia dan keampunannya kepada hamba-Nya yang melaksanakan ibadat puasa dengan penuh keimanan.
  Kelebihan Lailatur Qadar tentu tidak akan dianugerahkn kepada sebarangan orang dan tidak pula diberikan kepada orang yang ibadahnya yang hanya pada malam tertentu saja dalam Ramadan.Akan tetapi fadilat malam itu akan menyinari orang yang benar-benar ikhlas,khusyuk dan istiqamah dalam mempertahankan nilai keislaman dalam setiap tutur kata,perilaku,akhlak,ibadat,dan kegiatan sehariannya.^^  

Selasa, 23 Ogos 2011

Kenapa pentingnya ucap 'Insya-Allah'

PETIKAN dari Al-Quran maksud Al-Kahfi(Gua):Ayat 23:Dan jangan sekali-kali kamu(wahai Muhammad) mengatakan sesuatu:"Bhawa aku akan melakukan itu esok hari."
 Ayat 24:Melainkan (hendaklah disertakan dgn berkata ): "Insya-Allah" (jika dikehendaki Allah). Dan ingatlah kpd Tuhanmu jika kamu terlupa dan katakanlah "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kpd yg lebih dkat kebenarannya daripada ini."
  Ahmad Sonhadji Mohammad dalam kitab Tafsir Al-Quran Juz 15 pada m/s 214 telah menghuraikan mngenai 2 ayat itu:
   Allah menegah Rasulnya dan juga umat Islam supya janganlanh mengatakan "Saya akan membuat sesuatu esok pada esok hari".
   Melainkan hendaklah disertakan dgn perkataan InsyaALLAH yg ertinya 'jika dikehendaki Allah'.
   Kalau seseorang itu mengatakan : "Saya akan membuat dan ini pada esok hari",tanpa mengaitkan atau disertakan dgn ucapan insyaAllah,boleh jadi dia mati sebelum dapat melakukan apa yg sudah dijanjikan atau dikatakan itu.
  Ataupun dia tidak dapat melakukan(atau menunaikan janjinya itu)disebabkan dia terhalang oleh sesuatu yg tidak dapat dielakkan.
   Ini bererti org itu telah dianggap (berbohong) BERBOHONG terhadap apa yg telah dijanjikannya.Dengan demikian org tidak lagi percaya terhadapnya..
   Wassalam.

Sabtu, 13 Ogos 2011

Sabar Itu Iman

Sahabat tercinta...
Di dalam QS Al Baqarah [2] ayat 153 Allah SWT berfirman "wahai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar".

Mengapa sabar dan shalat sebagai penolong?

Sahabat tercinta...
Kata sabar lebih dari seratus kali di sebut di dalam Alqur'an. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya makna sabar. Karna sabar merupakan poros sekaligus inti dan asas segala macam kemuliaan akhlak.

Jika kita telusuri lebih lanjut ternyata hakekat seluruh akhlak mulia, sabar selalu menjadi asas atau landasannya.
Misalnya:
  • 'Iffah (menjaga kesucian diri) adalah merupakan bentuk kesabaran dalam menahan diri dari memperturutkan syahwat.
  • Syukur adalah bentuk kesabaran untuk tidak mengingkari nikmat dari Allah SWT.
  • Qana'ah (merasa cukup dengan apa yang ada) adalah sabar dengan menahan diri dari angan-angan dan keserakahan.
  • Hilm (lemah lembut) adalah kesabaran dalam mengendalikan amarah.
  • Pemaaf adalah sabar untuk tidak membalas dendam.
Demekian pula keutamaan akhlak lainnya, semuanya bersumbu pada kesabaran. Dengan kata lain secara psikologis kita bisa memaknai kesabaran sebagai suatu kemampuan untuk menerima, mengelolah dan menyikapi kenyataan.

Jadi sabar adalah upaya menahan diri dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu untuk mencapai ridho Allah SWT.

Maka orang yang sabar adalah orang yang mampu menempatkan diri dan bersikap optimal dalam setiap keadaan. Sabar bukanlah sebuah bentuk keputus asaan tapi merupakan optimesme yang terukur. Ketika menghadapi situasi di mana kita harus marah misalnya maka marahlah secara bijak dan diniatkan untuk kebaikan bersama.

Sahabat tercinta...
Sedangkan shalat adalah ibadah yang di awali dengan takbir dan di akhiri dengan salam dengan gerakan dan bacaan tertentu seperti yang telah di contohkan Rasulullah SAW.

Shalat adalah ibadah paripurna yang memadukan olah pikir, gerak dan rasa. Ketiganya terpadu secara serasi dan selaras dan saling melengkapi.

Dalam shalat terintegrasi proses latihan meletakkan kendali diri secara proporsional, mulai dari gerakan, inderawi, aql dan pengelolaan nafsu yang pada akhirnya akan menghasilkan jiwa yang bersifat mutma'innah.

Orang yang memiliki jiwa mutma'innah inilah yang pada akhirnya akan mampu mengaplikasikan nilai-nilai shalat dalam keseharian yaitu nilai-nilai yang di dominasi kesabaran paripurna.

Prakteknya tercermin dalam sikap penuh syukur, pemaaf, lemah lembut, penyayang, tawakkal, qana'ah, menjaga kesucian diri, istiqomah dan sebagainya.

Dengan kata lain, orang yang shalatnya baik dalam hidupnya akan di penuhi sifat sabar yang tercermin dalam tingginya akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

Karna itulah maka Rasulullah, para sahabat dan orang-orang shaleh menjadikan shalat sebagai istirahat, sarana pembelajaran, media pembangkit energi, sumber kekuatan dan pemandu untuk meraih kemenangan.

Ketika mendapat rezeki melimpah, shalatlah ungkapan kesukurannya. Ketika beban hidup makin berat, maka shalatlah yang meringankannya. Ketika rasa cemas membelenggu, shalatlah yang membebaskannya.

Maka tak heran bila khubaib bin Adi ketika akan menjalani eksekusi mati, dedengkot kafir quraisy memberi kesempatan untuk mengajukan permintaan terakhirnya.
Apa yang dia minta? Ternyata yang di minta adalah kesempatan untuk shalat. Dengan khusu' shalat dua raka'at di tunaikan. Selepas itu beliau berkata, "Andai saja aku tidak ingin di anggap takut dan mengulur-ulur waktu niscaya akan kuperpanjang lagi shalatku ini".

Sahabat tercinta...
Memang shalat yang baik akan menghasilkan kemampuan bersabar. Sebaliknya kesabaran yang baik akan menghasilkan shalat yang berkwalitas yaitu, terjadinya dialog dengan Allah SWT sehingga menghasilkan kenikmatan, ketenangan yang tak terhingga di hati.

Barang siapa yang mampu merasakan nikmatnya berdialog dengan Allah SWT di dalam shalat maka niscaya Allah akan membuka lebar-lebar pintu pertolongannya.
Sudahkah shalat kita demikian?.

Oleh karna itu marilah kita berusaha menegakkan shalat dan mewarnai kehidupan kita penuh kesabaran agar pintu pertolongan senantiasa terbuka lebar untuk kita. Dan semoga artikel ini dapat menjadi bahan renungan untuk lebih menikatkan kesabran kita dalam menjalankan ibadah. Amin.

Semoga bermamfaat...
Wallahu a'lam bishowab

Selasa, 9 Ogos 2011

Lukisan jiwa

Berjalan dengan penuh harapan walau hidup ini tidak selalu bahagia.. Sedekahkanlah sebuah senyuman walau dihatimu tak lagi bertahan.. Belajarlah memaafkan walau dirimu terluka.. Berhentilah memberi alasan walau ingin menyatakan kebenaran.. Hidupalah dalam iman walau hari dipenuhi dugaan.. Berpeganglah teguh kepada Allah walau Dia tida kelihatan..

Bukti kasih-NyA,kita wujud di dunia fana ini.Ada sebab bila berlaku sesuatu perkara..Sesuai dengan firman-Nya 'Tidaklah Allah itu mentaklifkan kepada seseorang,melainkan sesuai dengan kemampuannya(surah Al-Baqarah 2:286)..Ini menunjukkan tanda cintaNya Allah kepada hamba-hambanya..Yakinlah Tuhan menguji setiap hambaNya yg mengakui keimanan kepadaNya..Wallahu'alam.. Wassalam^^